SEJARAH BERDIRINYA SMA MUHAMMADIYAH 5 KARANGGENENG
Pada tahun 1975–1979 banyak lulusan SMP Muhammadiyah 5 Karangeneng dan SMP swasta lainnya banyak yang tidak dapat melanjutkan ke SMA, Diantaranya yaitu Sekolah Menengah Pertama di Kecamatan Laren, Kecamatan Dukun, Kecamatan Kalitengah dan Kecamatan Paciran. Salah satu penyebabnya yaitu faktor ekonomi dan lokasi SMA saat itu terlalu jauh, misalnya SMA yang berada di Lamongan Kota, Babat dan Gresik. Menyadari akan banyaknya lulusan yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang SMA, maka para tokoh-tokoh Muhammadiyah di karanggeneng berinisiatif mendirikan SMA Muhammadiyah di Karanggeneng.
Pada tahun 1978 Bapak H.Supargi, AR (Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng) memanggil Bapak Kaulan Sadida yang pada waktu itu masih kuliyah di IKIP Negeri Surabaya. Bapak H.Supargi meminta Bapak Kaulan Sadida untuk mendirikan SMA swasta di Karanggeneng. Akan tetapi, Bapak Kaulan Sadida belum bersedia di karenakan beliau masih kuliyah di IKIP Negeri Surabaya. Pada tahun 1979 tokoh-tokoh Muhammadiyah di Karanggeneng dan sekitarnya di undang rapat oleh Pak Kaulan Sadida untuk menindaklanjuti pendirian SMA yang dihadiri oleh :
Tokoh-tokoh Muhammadiyah tersebut mengadakan rapat di SMP Muhammadiyah 5 Karanggeneng untuk menindak lanjuti rencana pendirian SMA di Karanggeneng. Dalam rapat tersebut para tokoh-tokoh Muhammadiyah tersebut sepakat menunjuk Bapak Kaulan Sadida untuk merealisasi pendirian SMA di Karanggeneng dengan nama SMA Islam Karanggeneng karena pertimbangan situasi Politik saat itu dan kondisi Masyarakat Karanggeneng dan sekitarnya yang masih Hiterogin terhadap pemahaman Pendidikan. Maka nama SMA Islam yang lebih sesuai untuk kondisi saat itu
Maka pada Tanggal 10 Mei Tahun 1980 Bapak Kaulan Sadida dan Bapak Fadhil memproses dan mengkonsultasikan pendirian SMA ke berbagai tokoh, termasuk ke Majelis Dikdasmen daerah Muhammadiyah Lamongan yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Hasan (Lamongan). Setelah itu Bapak Kaulan Sadida mengumpulkan beberapa tenaga pengajar seperti :
Setelah itu dibukalah pendaftaran murid baru dan mendapatkan murid sebanyak 62 siswa sedangkan gedungnya untuk sementara meminjam gedung SD Karanggeneng atas jaminan dari Bapak supargi sedangkan sebagai Kepala Sekolah SMA Islam Karanggeneng saat itu dijabat oleh Bapak Kaulan Sadida. Namun, dikarenakan Bapak Kaulan Sadida belum lulus kuliyah maka, untuk nama Kepala Sekolah secara formalitas untuk pengurusan surat-surat kepemerintahan dipakailah nama Bapak Miftakhul Makhsun, S.H. (Pengangsalan) yang berdomisili di Surabaya sebagai pengacara. Kemudian mengenai tenaga administrasi diserahkan kepada Bapak Suwarno dan berlangsunglah KBM dengan berbagai hambatan baik Tenaga Pendidik, Sarana dan Keuangan. Maka dengan semangat pengabdian yang Tulus Ihklas para pendidik dan pengajar sehingga hambatan dapat diatasi
Setelah berlangsung KBM selama 2 tahun Bapak Kaulan Sadida dan Bapak Fadhil mengajukan dan memproses Surat Izin Pendirian Sekolah ke Bupati Lamongan yang pada waktu itu di jabat oleh Bapak Sutrisno Sudirjo. Kemudian Surat Izin tersebut digunakan untuk mengurus Akte Pendirian Sekolah, dengan nama SMA yang dipakai saat itu adalah SMA Islam Karanggeneng, Karena Muhammmadiyah Karanggeneng saat itu belum ada struktur kepengurusan dan setelah Muhammadiyah Karanggeneng memiliki struktur kepengurusan, barulah nama SMA Islam Karanggeneng diganti dengan nama SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng.
Setelah menjelang Ujian Sekolah dan EBTANAS dari pemerintah pada Tahun 1983 SMA Islam diperbaiki sesuai dengan Piagam Sekolah. Maka sejak Tahun 1983 resmi menjadi SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng Kabupaten Lamongan.
Tujuan Didirikannya SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng saat itu yaitu mencerdaskan lulusan SMP yang tidak mampu dan membentuk lulusan yang memiliki kualitas yang berakhlakul karimah.
Dasar pendirian SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng adalah surat persetujuan bupati dan majelis dikdasmen daerah lamongan, surat persetujuan majelis dikdasmen wilayah Jatim dan dipakai dasar untuk pengurusan ujian siswa-siswi yang sudah kelas tiga.
Untuk meningkatkan kualitas SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng dalam menghadapi ujian kelas tiga, maka dicarilah guru-guru yang linier dengan mata pelajarannya yaitu guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Lamongan ditugaskan untuk mengajar di SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng. Pada tahun 1982 siswa-siswi yang awalnya 62 siswa hanya tersisa 52 siswa 10 siswa yang lainnya tidak dapat melanjutkan studinya. Kemudian 52 siswa tersebut mengikuti ujian kelulusan ke SMA Negeri 1 Lamongan. Namun dari 52 siswa tersebut dengan sangat menyesal ada satu siswa yang tidak lulus sehingga kelulusan terhitung 99%.
Pada tahun 1984 dibelilah sebidang tanah dari Bapak Muhammad Sahlan S.H. (Banjarmadu Karanggeneng) seharga 3.250.000 rupiah dari surat-surat tanah tersebut di pakai untuk mencari bantuan ke pemerintah pusat dan mendapatkan bantuan sebesar 30.000.000 rupiah ditambah dengan dana dari para wali murid dan para dermawan dengan demikian maka didirikanlah gedung SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng sebelah barat dengan dua lantai. Sebelum itu, pada tahun 1983 SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng mengikuti akreditasi sekolah dan berhasil mendapatkan akreditasi tersebut dengan status diakui.[1]
Selanjutnya untuk pengembangan gedung SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng. Pada tahun 2009 pihak sekolah membeli tanah milik Bapak Muhammad Afan Efendi (kepala desa karanggeneng) seluas 600m2 disebelah timur lokasi yang lama. Kemudian dibangun ruang perpustakaan yang berada dilantai 1 sebelah selatan. Ruang kelas sebanyak 2 kelas yang berada dilantai 2 sebelah utara dan selatan dan ruang lab.PAI yang berada di lantai 1 sebelah utara. Setelah semua ruangan sudah siap digunakan semua guru dan murid menjalankan tugas pendidikan dengan baik dan periodesasi Kepala Sekolah selalu berjalan sesuai keputusan bersama. Periodesasi kepemimpinan kepala sekolah tersebut diantaranya yaitu :