Ketua PWM Jawa Timur Bapak Dr. dr. Sukadiono, MM. memberi pesan motivasi kepada wisudawan-wisudawati
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, saya ucapkan selamat kepada wisudawan/ti siswa SMA Muhammadiyah 5 Karanggeneng-Lamongan tahun pelajaran 2022-2023 yang telah menyelesaikan perjalanan di bangku sekolah dengan segala jerit payah, perjuangan, dan pengorbanan waktu, sehingga hari-hari yang dinanti pun tiba hari ini.
Keberhasilan Ananda di wisuda hari ini tidak terlepas dari peran orang tua, dan para guru yang tiada lelah membimbing, memberi ilmu dan keteladanan tiada henti. Ananda turut bersyukur, tanpa peran mereka, Ananda bukanlah siapa-siapa hingga saat ini.
Pentingnya Melanjutkan Pendidikan
Hari ini, saya turut berbahagia. Akan tetapi dalam pendidikan, tidak ada kata selesai. Pendidikan adalah proses panjang, sepanjang hayat kita di dunia ini. Seringkali kita mendengar “Tuntutlah ilmu mulai sejak di buaian hingga liang lahat”, juga Pepatah lain “Tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina”
Artinya jika Ananda sudah menyelesaikan sekolah di bangku SMA, Pendidikan kalian harus terus berlanjut ke jenjang berikutnya, dan capailah pendidikan setinggi-tingginya. Hal ini sesuai perintah Allah di dalam Al-Quran Surat Al-Insyirah Ayat 7:
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (Artinya; Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain
Keinginan untuk melanjutkan Pendidikan itu harus terpatri dalam diri kalian. Ananda masih muda. Mungkin rata-rata umur kalian sekarang 18 tahun.
Kalian tahu? Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan di usianya yang baru 15 tahun, telah menunaikan ibadah haji dan kemudian tinggal di Mekah, Arab Saudi selama lima tahun.
Untuk apa Ahmad Dahlan tinggal selama itu di mekah? Tentu tidak hanya untuk beribadah haji, tetapi tujuan utamanya adalah untuk mengenyam pendidikan. Selama mengenyam pendidikan di Mekah, Ahmad Dahlan berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam, seperti Muhammad Abduh, Al-Afghani, Rasyid Ridha, dan Ibnu Taimiyah, yang memberikan pengaruh bagi Ahmad Dahlan di kemudian hari untuk mendirikan organisasi yang bercorak pembaharuan pemahaman keagamaan Islam di tanah air.
Dahlan Muda adalah figur yang layak kalian teladani. Dahlan cinta terhadap ilmu, dan dengan ilmu itu lah Dahlan menjadi pelopor kebangkitan umat Islam untuk terus belajar dan berjuang serta menyadarkan umat tentang nasibnya sebagai bangsa terjajah kala itu.
Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah telah memberikan kontribusi terhadap ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran tersebut di antaranya menuntut kemajuan, kecerdasan, beramal bagi masyarakat dan umat dengan dasar keimanan dan keislaman.
Bahkan sebelum mendirikan organisasi Muhammadiyah, Dahlan Muda memiliki pemikiran untuk meluruskan arah kiblat yang pada saat itu mendapat kritik luar biasa di kalangan masyarakat.
Sukses dan Gagal adalah perjalanan
Cerita Anak Muda progresif juga banyak selain cerita KH Dahlan. Misalnya pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, mendirikan Facebook pada usia yang masih relatif muda umur 20 tahun. Atas karyanya hingga saat ini karyanya dinikmati oleh milyaran manusia di muka bumi ini. Waktu SMA ia bersama temannya mampu menciptakan berbagai aplikasi.
Tentu pendidikan tidak juga hanya bicara tentang kesuksesan. Seperti dalam kehidupan, kita kerap kali mengalami kegagalan. Ananda barangkali pernah mengalami gagal dalam ujian, gagal memahami pelajaran, dan barangkali ada yang gagal naik kelas. Tapi ingatlah bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Untuk mewujudkannya perlu kerja keras, etos, dan semangat yang kuat. Hanya karena itulah, penulis Kisah Harry Potter JK Rowling novelnya pernah ditolak oleh 12 Penerbit. Tetapi sekarang lihat Buku Harry Potter telah diterjemahkan oleh puluhan negara, dan meraup royalty Rp 14,1 Triliun.
Dunia kalian hari ini tentu berbeda dengan dunia KH Dahlan saat muda. Masalah yang kalian hadapi pun juga berbeda. Kalian adalah generasi Z, sebuah generasi ketika internet yang digunakan secara luas. Mereka disebut “digital natives”—generasi pertama yang tumbuh bersama internet sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Kini kehidupan sehari-hari Ananda tidak lepas dari Internet. Mau makan, mau belajar dan ingin tahu tentang dunia sekarang ada dalam genggaman ponsel pintar Ananda. Mungkin dunia hari ini juga mengubah orientasi Ananda untuk memilih profesi apa. Mungkin dari ananda ada yang ingin jadi Konten Kreator/Youtuber, Ahli IT, Ahli di Bidang Kesehatan, Lingkungan, dan sebagainya.
Apapun profesi Ananda kelak, ingatlah pesan Kiai Dahlan “Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu”
Tiga Pesan untuk Siswa
Ananda hari setelah ini adalah hari-hari di mana Ananda akan menentukan pilihan yang tepat untuk melanjutkan Pendidikan tinggi dan memiliki profesi apa yang diinginkan. Apapun itu, ada 3 hal yang harus saya utarakan kepada Ananda sekalian:
Ananda harus berani memiliki impian apapun, dan Ananda harus berjuang untuk mewujudkannya. Tak ada pencapaian tinggi, jika tidak ada impian. Impian itulah yang memberi anda harapan. Dan karena ada harapan itulah, hidup kita layak dijalani.
Dunia hari ini adalah dunia kolaborasi. Tidak ada kesuksesan tanpa melibatkan orang lain. Cerita-cerita para inovator sukses dengan karya inovasinya, tidak selalu tentang individu tetapi buah dari kerjasama. Ide-ide kreativitas seringkali hasil dari diskusi bersama. Ketika menghadapi masalah besar pun, bila diselesaikan secara bersama juga akan mudah dipecahkan. Untuk itulah, Ananda penting menjalin kerjasama denga orang lain. Terbiasa kerja tim.
Memiliki impian menjadi apa, tidak cukup jika tidak dibarengi dengan nilai-nilai yang perlu diperjuangkan. Kita sukses sesuai dengan profesi yang kita pilih, harus memiliki dampak kepada masyarakat luas. Itulah nilai yang saya maksud. Tanpa ada nilai itu, hidup kita hanya tentang diri kita sendiri, kesuksesan sendiri tetapi kita tidak memiliki dampak pada masyarakat luas.
Oleh karena itu, tiga hal yang saya pesankan pentingnya impian, kerjasama dan nilai akan menghantarkan anda pada kesuksesan yang menanti Ananda di hari-hari berikutnya. Besar harapan saya, Ananda yang diwisuda hari ini menjadi orang-orang besar. Sukses di bidangnya masing-masing, dan yang lebih penting memiliki kontribusi nyata bagi masyarakat dan negara.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini